Jika aku tak pernah bisa lagi memilikimu, jika apa yang kupunya tak pernah cukup untuk membagi hatiku padamu, jika kesemuanya itu pada akhirnya hanyalah semu; aku tak butuh apa-apa dan tak butuh sesiapa lagi. Aku ingin hidup untuk diriku dan cintaku sendiri; juga mati untuk cintaku sendiri. Dan, di kemudian hari, akan kurangkai sajak-sajak penuh air mata untuk diriku sendiri, karena kutahu, kamu tak mau tahu lagi. Akan kusimpan di dalam kotak kayu: membuatku percaya, bahwa apapun yang terjadi di antara kita, ada baiknya disembunyikan rapat-rapat dan jauh dari kerumun sesiapa. Sementara kenanganku tumbuh seirama dengan tetes-tetes hujan di bulan Desember. Semakin subur menyebar dan menjalar ke segala penjuru hati; Kata-katamu, sayangmu, kasarmu, marahmu, sedihmu, tubuhmu, merebut semua yang kumiliki dalam hidupku. Aku tak punya apa-apa lagi. Hancur sepenuhnya milikku.